Komunitas yang berdiri sejak tanggal 17 bulan 7 tahun 2018 itu, telah menghimpun pecinta kucing lebih dari 200 anggota. Bahkan anggotanya bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa, melainkan beberapa dari unsur pemerintahan. Sebut saja Camat Sibulue dan Tanete Riattang Barat.
Menurut ketua sekaligus pencetus Bone Cat Lovers, Rani. mula terbentuknya komunitas ini adalah buah dari pertemuannya dengan dr. Adi, salah satu dokter hewan di Kabupaten Bone. Hasil bincang-bincangnya seakan mengilhami untuk membuat komunitas yang Menghimpun para cat lovers di Daerah ini.
Syarat mencintai kucing pertama adalah harus tahu cara merawat, katanya. Karena mencintai jauh berbeda dengan hanya sebatas suka. Banyak di luar sana memelihara kucing tapi tidak tahu merawatnya artinya itu hanya sebatas suka sebab ia tidak memperhatikan kesehatan kucing. Lanjut Rani.
Komunitas yang bersekretariat di Jalan Pisang Baru itu juga menjadi jalur pertukaran informasi tentang segala hal mengenai kucing. Mulai dari cara membersihkan hingga keperluan-keperluan kucing itu sendiri. Dan komunitas ini selalu terbuka bagi siapa saja cat lovers yang ingin bergabung, tentunya harus melalui seleksi sekaligus bersedia menaati setiap aturan-aturan yang ada.
Adapun jenis-jenis kucing yang bisa ikut bergabung di komunitas itu tidak di tentukan. Jadi pemilik kucing jenis apapun bisa ikut bergabung. Bone Cat Lovers tidak memberi batasan kepada pemilik kucing jenis tertentu, termasuk jenis Persia, Maine Coon, Anggora, Himalaya sampai pemilik kucing pasar pun bisa ikut Ujar nya.
Foto oleh bearmax dari Pexels |
Beberapa kegiatan-kegiatan yang pernah di ikuti untuk memamerkan kucing-kucing para member komunitas ini salah satunya pernah menghadiri undangan sebuah acara untuk para cat lover di alun-alun kota Bone.
Hal positif lain yang akan di laksanakan para pencinta ini adalah mengkampanyekan kepada masyarakat tentang kucing. Bahwa kucing bukanlah sebuah hama yang harus di basmi melainkan hewan yang bisa bersahabat dengan manusia Namun, naasnya banyak sekali masyarakat yang memposisikannya sebagai sesuatu yang menjijikan sekaligus tidak bisa setempat dengan manusia.
Hal positif lain yang akan di laksanakan para pencinta ini adalah mengkampanyekan kepada masyarakat tentang kucing. Bahwa kucing bukanlah sebuah hama yang harus di basmi melainkan hewan yang bisa bersahabat dengan manusia Namun, naasnya banyak sekali masyarakat yang memposisikannya sebagai sesuatu yang menjijikan sekaligus tidak bisa setempat dengan manusia.
Rani juga menjelaskan, memelihara kucing itu gampang-gampang susah, artinya pemilik harus berbagi waktu pekerjaan dengan mengurus kucingnya. Bukan cuma itu pemilik juga harus mengeluarkan beberapa persen uang sakunya untuk membeli keperluan-keperluan kucing tersebut. Sebab, selama ini banyak yang memelihara kucing dan memberikan makanan seperti manusia padahal sistem pencernaan kucing dan manusia berbeda.
Di komunitas Bone Cat Lovers ketika ingin melakukan transaksi jual beli kucing, itu tidak mengatakan membeli atau menjual karena terdengar begitu kasar. Namun teman-teman lebih sepakati dengan kata mengadopsi, tutup ketua yang memiliki Enam kucing itu. (BCM. Hmk)
0 Komentar